BAGAIMANAKAH CARA MENJADI ORANG YANG BIJAKSANA
Bagaimanakah
sebaiknya kita berkepribadian? Apakah menjadi pintar atau bijak?
Pertanyaan ini mengiang-ngiang ditelinga aku. Soalnya selama ini aku
merasa sudah 'pintar' dalam menyelesaikan masalah, sayangnya lebih
sering masalah itu berakhir dengan merugikan orang lain. Sementara hidup
kalau hanya merugikan orang lain serasa nggak hidup. Setelah membaca
artikel dari Bundadontworry,
saya jadi paham bahwa baiknya orang itu memilih menjadi bijak ketimbang
menjadi seorang yang pintar. Aku pikir juga begitu, karena menurut aku
keputusan yang pintar itu kadang tidak solutif tapi malah mengundang
masalah2 lainnya. Sebailknya kalau keputusan itu diambil secara bijak,
tak perlu ada yang dirugikan dan semua pihak dapat merasakan kenyamanan
berjalan beriringan dan berbarengan. Alangkah indahnya kalau dapat hidup
dengan bijak itu. Terus aku mulai cari-cari referensi tentang apa itu
menjadi bijak dan bagaimana caranya atau langkahnya agar aku bisa
belajar menjadi bijak. Apakah bijaksana itu dapat diperoleh dengan
mudah? Inilah hasil wawancaraku setelah nanya2 ama mbah google di
rumahna.. alah.. hehe.. Simak terus yah..
Mbah bijaksana itu apa sih?
Setelah
mendapatkan pertanyaan dariku, simbah mulai manggut-manggut dan
berpikir, nampaknya dia sedang mengurutkan jutaan file dari memori
kepalanya. Emang sih biasanya mbah google seperti ini, berpikir dulu
baru mengatakan jawabannya. Tanpa basa-basi, si mbah langsung nyrocos,
'Anak muda', kata si mbah google dengan suara seraknya, ' Bijaksana itu
adalah sebuah kemampuan dimana kita bisa melihat dan memahami sesuatu
yang benar atau salah dan dapat mengambil keputusan secara mandiri.
Bagaimana, sudah paham anak muda?'
'Alhamdulilah sudah mbah, mulai agak paham.' Si mbah kemudian melanjutkan penjelasannya lagi.
'Bijak
juga dapat diartikan sebagai sebuah keadaan dimana kita selalu tetap
tenang, dapat berpikir jernih sebelum melakukan tindakan, dapat
menentukan sikap secara mandiri dan bukanlah seorang yang mudah
terperangkap terhadap pandangan2 umum orang yang biasanya salah dan
sangat tergeneralisir. Seorang yang bijaksana biasanya memiliki
pandangan yang luas terhadap sebuah masalah, dan biasanya selalu
memandang masalah dalam konteks yang luas, dan bukanlah orang yang
berpandangan sempit. Juga seorang yang bijaksana, ketika membuat sebuah
keputusan bukan hanya mementingkan diri sendiri tapi memikirkan
bagaimana keputusannya itu tidak merugikan orang lain.' Wah aku jadi
semakin paham dengan penjelasan ini.
Sepertinya
si mbah ini tahu segalanya. Aku semakin penasaran pengen tahu,
sepertinya masih ada pertanyaan yang mengganjal dalam hati, dan kudu
langsung ditanyain ke beliau.
Maaf lancang Mbah, apakah aku harus tua dulu baru bisa bijak kayak si Mbah gitu?
Si
Mbah berpikir lagi, tapi tidak lama, hanya semenit berpikir, si Mbah
langsung ngomong. 'Anak muda, besar kecilnya usia tidak menentukan
apakah seorang itu bijak atau tidak. Boleh jadi kamu menemui
simbah-simbah meminta petunjuk, tapi malah diberikan petunjuk yang
salah. Asal kamu punya ciri-ciri sifat seperti yang saya sebutkan di
awal, kamu tentu lebih bijak dari orang tua berumur. Okay.' Terus
kujawab, 'Nggih mbah.' Tapi gimana caranya bisa bijaksana?
Mbah untuk memperoleh pencerahan atau kebijaksanaan itu, caranya gimana?
Si
mbah berpikir lagi, seolah mencari-cari file yang berguna buatku. Dia
membuka sebuah buku pencerahan cina. Terus dibacakannya untuk. 'Ini dia
anak muda, tahu konfusius ga?' Tanya si Mbah padaku. 'Aku ndak tahu
mbah' jawabku. Terus si Mbah membacakan salah satu halaman di buku itu, '
Oke anak muda. Untuk jawaban pertanyaan kamu, seorang filosof cina,
Confucius yang saya maksudkan tadi, pernah berkata bahwa sifat bijaksana
itu bisa dipelajari lewat 3 cara, (1) Refleksi diri hingga mendapatkan
pencerahan (bertanya pada diri sendiri); (2)Mencontoh kepribadian
bijaksana dari orang lain; dan (3) Mempelajarinya lewat Pengalaman. Jadi
kamu tinggal pelajari aja lewat salah satu diantaranya atau
ketiga-tiganya.'
'Oke
mbah' jawabku simple sambil manggut-manggut tanda bahwa aku paham.
Sebelum aku memutuskan pulang aku perlu menanyakan langkah2nya, at least
biar aku tahu memulainya mulai dari mana.
Mbah pertanyaan terakhir, langkah2nya bagaimana, Maksud aku stepnya agar menjadi bijaksana itu?
Nampaknya
si Mbah menikmati percakapan ini, aku pikir mungkin karena memang si
Mbah ini suka berbagi kok, jadi kalo ada yang bertanya pasti dia gak
bakalan setengah-setengah ngasih jawabannya. Si mbah lalu memulai
memberikanku nasihat bagaimana memulainya. 'Anak muda saya sangat
appreciate karena kamu mau belajar. Ok deh kalau gitu saya bagi tips
saya untuk kamu. Biar kamu bisa menjadi bijak kayak si Mbahmu ini.
1.
Kenali diri kamu. Kenapa harus begitu? Karena dengan cara ini kamu tahu
kekurangan dan kelebihan kamu. Dengan mengetahui kekurangan dan
kelebihan itu belajarlah mencintainya alias mencintai dirimu. Sebab
kalau kau benci dirimu dan kekuranganmu kamu akan lebih sering berbuat
masalah terhadap orang lain. Masih ingatkan? Orang bijak itu berpikir
solutif dan tidak membuat masalah berlarut-larut.
2.
Sadarilah atau Anggaplah bahwa kamu tidak tahu apa-apa. Orang bijak itu
biasanya terus belajar, mereka tidak memandang diri mereka pintar,
karena masih banyak hal yang mereka masih belum ketahui. Kalau perlu
anggap we know nothing, sehingga kita bisa terus belajar membuka pikiran
kita tentang dunia ini.
3.
Jadikan prinsip belajar yang tidak mengenal akhir sebagai prinsip
hidupmu. Ini penting sekali, agar ketika menghadapi masalah kamu bisa
berpikir bahwa Tuhan sedang memberikan kita satu masalah untuk
diselesaikan sekaligus mendapatkan ilmu dari proses penyelesaiannya.
4.
Luangkan waktu untuk refleksi dan kontemplasi. Mengambil waktu untuk
merenung sangatlah baik karena kamu bisa bertanya lagi tentang apa yang
telah kamu buat hari ini. Baik-kah perbuatan kita hari ini, apakah
kesalahan yang fatal yang telah kita lakukan hari ini. Dan apakah kita
sudah menjadi orang yang dapat menempatkan diri hari ini. Tanyakan terus
ke dalam diri agar kesadaran merubah diri hingga menjadi bijaksana itu
terwujud.
5.
Belajarlah mendengarkan masukan orang lain. Kalau kita tidak sanggup
mendengarkan orang lain berarti kita tidak layak menjadi bijak karena
kita sangat egois terhadap opini orang lain.
6.
Jangan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Sebaiknya ambilah waktu
sejenak untuk berpikir tentang masalah itu dan memikirkan solusi
terbaiknya. Ingatlah anak muda, keputusan spontan dan tergesa-gesa itu
bisa merugikan orang lain. Kamu masih mau membuat orang lain menderita?
7. Jadilah pribadi yang bersahaja dan ramah pada setiap orang.
8.
Bertanggung jawablah pada setiap keputusan dalam hidupmu. Lari dari
masalah tidak akan menyelesaikan masalah. Semakin kita masuk dan
menyelesaikan masalah, insyaAllah pribadi kita bisa jadi semakin bijak.
9.
Buatlah hidupmu simple, janganlah dibuat susah. Dan ingatlah ketika ada
masalah yang dicari adalah solusinya bukan menyalahkan siapa yang harus
bertanggung jawab.
10. Berbagilah dengan orang lain.
Begitu saja dulu anak muda. Kita tidak bisa ngobrol terlalu lama karena saya ada undangan jadi pembicara di tempat lain.'
'Ok mbah, terima kasih atas saran2nya. Aku boleh datang lagi kan'
'Ya tentu saja, datanglah sesuka hatimu,' jawabnya dengan senyum lebir tersungging.
Alhamdulilah
hari ini aku dapat ilmu banyak dari mbah google. Besok mungkin aku akan
mampir lagi ke tempat beliau untuk nanya-nanya apa aja because he's got
the knowledge I don't have. Hehehe... Oke deh kayaknya hidupku harus
dimulai dari hari ini. Learning how to be wise.. Bagaimana dengan kamu?
Menarik. Tq.
ReplyDeletethx blognya
ReplyDeletemakasi
ReplyDelete