jhon

Monday, April 2, 2012

asal usul desa ngampelrejo


SEJARAH DESA NGAMPEL REJO

Setiap desa pasti memiliki sejarahnya masing-masing demikian halnya dengan Desa Ngampelrejo. Sejarah asal muasal desa seringkali tertuang dalam dongeng-dongeng yang diwariskan secara turun-temurun dan disampaikan dari mulut kemulut. Sehingga sulit dibuktikan kebenarannya secara fakta.
Dongeng tentang asal muasal Desa Ngampelrejo diantaranya yang paling populer adalah Pada masa sunan bonang sedang jajah desa milang kori bertepatan itu ada serombongan sepasang pengantin yang sedang sepasar ke mertuanya dengan membawa berbagai macam makanan, di tengah perjalanan tiba-tiba di hadang oleh segerombolan perampok atau dengan istilah begal yang di pimpin oleh seorang pemuda bernama joko delik dengan lima orang temannya, mengobrak abrik makanan yang dibawa akhirnya tumpah berserakan di tengah jalan, bersamaan itu mbah sunan bonang sedang lewat dan berkata kepada “joko delik” bahwa yang di bawa itu bukan nasi tetapi batu yang bentuknya menyerupai bucu/tumpeng, dan sekarang tempat itu dinamakan watu bucu, kemudian segerombolan perampok itu membawa sepasang pengantin ke suatu tempat namanya kramat, lalu sepasang pengantin itu dibunuh dan joko delik bersama teman-temannya melarikan diri  ke segala arah, ada yang ke timur, ada yang kebarat, ke selatan dan ke utara. Setiap joko delik dan teman-temannya akan merampok itu selalu mengendap-endap atau istilah jawanya “ ampel-ampel “, di bawah pohon beringin untuk mengintai mangsa. akhirnya masyarakat  sekitar  untuk mengenang kebiasaan joko delik seperti itu  menyebut  tempat itu  dengan sebutan Ngampel, karena dengan perkembangan jaman bahwa tempat  tersebut selalu rame maka di tambah dengan kata rejo  sehingga menjadi Ngampelrejo.
Desa Ngampelrejo terbagi dalam 5 dusun yaitu dusun mojoroto, dusun seboto,dusun tajeman, dusun lemahbang dan dusun ngampel, dan tiap dusun mempunyai cerita sendiri-sendiri. dinamakan dusun seboto sebab dulu masyarakatnya kegiatannya banyak yang membuat bata dengan membakar memakai pohon asem akhirnya dusun tersebut  dinamakan seboto diambil dari kata “ asem “ dan “ bata “. selain seboto ada juga dusun mojoroto yang ceritanya dulu daerah tersebut rata dengan tumbuhan mojo sehingga orang-orang menamakan mojoroto, juga dusun tajeman ceritanya dulu watak masyarakatnya beringas-beringas dan ganas akhirnya orang-orang menamakan tajeman, ada juga dusun lemahbang ceritanya bahwa daerah tersebut tanahnya kebanyakkan berwarna merah makanya disebut lemahbang, yang diambil dari kata “lemah  dan abang (merah). 




1 comment: